Pewarta : Jamaludin Al Afghani | Editor : Nurul Ikhsan
ASIASATU.com – Pemerintah Indonesia sedang memperluas pembangunan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan kondisi ekonomi, dan produksi pangan. Sayangnya, di sisi lain pengembangan irigasi dapat berdampak negatif terhadap ekosistem, khususnya keanekaragaman hayati di perairan daratan.
“Tradisi historis yang kuat terdapat keterkaitan antara produksi ikan (perikanan tangkap dan akuakultur), dan sistem irigasi. Saat ini telah terkikis di era pengembangan irigasi modern, dengan mengorbankan jasa ekosistem,” ungkap Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
BACA JUGA : Perkuat Lembaga Riset Non-Pemerintah, BRIN Sediakan Aplikasi Sistem Registrasi Lembaga Riset
Menurutnya, upaya memulihkan keterkaitan tersebut, diperlukan manajemen inovasi, dan modifikasi strategis sistem irigasi. Menawarkan peluang yang penting untuk mengintegrasikan kembali system irigasi dengan perikanan dan akuakultur, untuk mendapatkan hasil yang saling menguntungkan bagi kedua sector atau lebih dikenal dengan fish-friedly irrigation
“Hal ini dapat memperluas keanekaragaman hasil produksi. Bukan hanya dari pertanian, namun meningkatkan produksi ikan yang akan meningkatkan ketahanan pangan. Selain itu juga untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan keanekaragaman mata pencaharian, dalam sistem pertanian beririgasi,” tandasnya.
Manfaat tambahan juga meningkatkan ketahanan sistem irigasi. Berkurangnya penggunaan pestisida, dan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati, serta ekosistem perairan.
Arif Wibowo selaku Kepala Pusat Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat BRIN menerangkan, sistem irigasi mulai dari area perairan yang dibendung di hulu hingga ke area hilir, memberikan peluang untuk meningkatkan produksi ikan. Sistem perairan yang terkoneksi adalah konsep utama dalam mempertahankan dan meningkatkan perikanan darat.
“Mempertahankan faktor-faktor fundamental ini akan menghindari pembangunan infrastruktur air yang dapat berdampak negatif, terhadap ekosistem akuatik yang penting bagi perikanan. Integrasikan kembali perikanan dan akuakultur ke dalam sistem irigasi. Selain itu juga menawarkan manfaat potensial dalam menghasilkan mata pencaharian, pendapatan tambahan, dan keragaman makanan,” pungkasnya.
Dalam workshop ini, secara khusus akan mendiskusikan tentang interaksi antara perikanan dan pengembangan irigasi. Menyoroti solusi untuk menghasilkan hasil yang saling menguntungkan bagi kedua sektor, dan menampilkan beberapa studi kasus yang dapat dijadikan contoh.
Sebagai infomasi seminar ini juga akan mengundang para pakar yang mumpuni di bidang terkait, serta berbagai stakeholder, yaitu instansi pemerintah pusat dan daerah, institusi pemerintah Australia, perguruan tinggi, perusahaan swasta, LSM, dan masyarakat.