Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan
ASIASATU.com, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama ALL – Accor Live Limitless dan Java Festival Production menggelar konferesi pers Jakarta Internasional BNI Java Jazz Festival sebagai bentuk dukungan dan promosi musik sebagai daya tarik wisata yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi.
Senior Vice President Operations & Government Relation ALL – Accor Live Limitless, Adi Satria menyambut baik dukungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beserta jajarannya.
BACA JUGA : Indonesia Raih Peringkat Pertama Global Muslim Travel Index
“Kami sangat berbahagia Accor Group melalui program loyalitasnya yang membanggakan ALL – Accor Live Limitless sebagai salah satu sponsor musik Jazz,” ujarnya.
Adi Satria menyampaikan, Accor siap dari segi bisnis perhotelan untuk mendukung dan menyesuaikan akomodasi yang diperlukan pengunjung termasuk beberapa hal kebiasaan tamu, dan akan terus meningkatkan berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengakomodir keperluan pengunjung yang datang untuk menikmati pertunjukan musik.
BACA JUGA : Pelajar di London Minati Gamelan dan Wayang Menjadi Media Pembelajaran
Jakarta Internasional BNI java Jazz Festival yang diadakan pada 2 sampai 4 Juni 2023 menghadirkan beberapa musisi nasional dan internasional.
Dalam kesempatan lain, Menparekraf Sandiaga mengharapkan semakin banyak kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menggerakan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan itu membantu serta membuka lapangan pekerjaan.
“Estimasi lapangan kerja 10.000 yang terdampak secara tidak langsung, ini secara masif sekali dan kita bangga ada line khusus untuk musisi internasional di Bandara Soekarno Hatta dan kita mengharapkan agar acara seperti ini bisa dilaksanakan di 5 Destinasi Super Prioritas kita,” ujar Sandiaga Uno.
Hal ini dibuktikan dengan antusiasme masyarakat terhadap acara musik Java Jazz Festival yang telah 18 tahun berlangsung dan selalu digandrungi oleh beberapa kalangan dan usia. Acara itu menjadi bagian pengembangan ekonomi kreatif di tanah air.
Di kesempatan yang sama Presiden Direktur Java Festival Production, Dewi Gontha menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan beberapa pihak dan pemerintah terutama dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertekad memajukan destinasi, sektor ekraf, dan UMKM.
“Festival ini dipertahankan di indonesia karna untuk menarik minat wisatawan dan destinasi yang direkomendasi untuk mengadakan festival jazz di 5 Destinasi Super Prioritas karena destinasi tersebut untuk memudahkan wisatawan mancanegara ‘you go there, you get a vacation, you get the perform’ di sana,” ujar Dewi Gontha. Festival-festival seperti ini layak diselenggarakan karena secara data 10-15 persen wisatawan mancanegara berada di segmen ini. Selain itu target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada saat ini potensial dapat dipenuhi dari segmen ini.
Kemudahan berupa fasilitasi event-event besar di Indonesia ini diharapkan ke depan mampu memberikan dampak ekonomi dan menciptakan lapangan kerja tercipta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Senior Vice President Operations & Government Relation, Adi Satria; Presiden Direktur Java Festival Production, Dewi Gontha; dan Direktur Event Nasional dan Internasional, Dessy Ruhati.
Rantai pasok dalam acara festival melibatkan beberapa pelaku ekraf, kuliner, fesyen, dan lainnya. Menparekraf berterima kasih atas keterlibatan pelaku swasta yang mengakomodir berbagai pihak untuk menyelenggatakan acara tersebut.