Pewarta : Jamaludin Al Afghani | Editor : Nurul Ikhsan
ASIASATU.com, Cirebon – Sekitar 100 orang pengrajin batik Cirebon antusias mencanting kain bermotif di ruang Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Cirebon pada Kamis (2/5). Proses mencanting kali ini berbeda dengan keseharian mereka yang biasanya menggunakan malam (lilin) berbasis minyak bumi atau wax parafin, namun saat ini disubtitusi dengan malam (lilin) berbahan baku minyak sawit (malam sawit). Malam digunakan sebagai perintang warna dalam proses membatik.
Kegiatan ini merupakan rangkaian Sosialisasi dan Inkubasi Malam Sawit yang diselenggarakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan KPPN Cirebon pada 2 s.d. 3 Mei 2024 di Kota Cirebon. Selain kegiatan sosialisasi kepada pengrajin batik, dilakukan pula Lomba Membatik bagi siswa/siswa SMK kota Cirebon yang dilaksanakan pada Jumat (3/5).
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana/Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk dukungan dalam menjaga warisan budaya Indonesia sekaligus upaya meningkatkan penggunaan produk turunan sawit dalam proses produksi kain batik.
“Inovasi malam sawit dikembangkan pada tahun 2017 oleh peneliti BPPT, yang saat ini telah menjadi BRIN, yang kemudian mulai digunakan dan dikembangkan lebih lanjut oleh beberapa pengrajin batik,” ujar Kabul Wijayanto.
“BPDPKS telah melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi penggunaan malam sawit kepada para pengrajin batik, antara lain di Solo, Yogyakarta, dan masih akan kami lanjutkan di beberapa sentra produksi batik lainnya,” lanjut Kabul Wijayanto.
Kepala Bagian Umum Kanwil Perbendaharaan Jawa Barat Giri Susilo dalam sambutannya mengharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para pengrajin batik di Cirebon dan dapat peningkatan perekonomian Cirebon dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah menerangkan bahwa tujuan lain dari kegiatan ini adalah mempromosikan kebaikan-kebaikan kelapa sawit kepada masyarakat.
“Produk kelapa sawit dan turunannya digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita, namun masih banyak black campaign yang mendiskreditkan kelapa sawit,” kata Helmi Muhansyah.
“Sosialisasi malam sawit ini juga sebagai upaya mengkampanyekan kebaikan sawit kepada masyarakat,” katanya.
Dalam kegiatan ini, BPDPKS menggandeng CV Smart Batik sebagai salah satu pelopor penggunaan malam sawit dalam produksi batiknya. CEO Smart Batik Miftahuddin Ihsan mengatakan bahwa telah melakukan serangkaian uji coba dan pengembangan malam berbahan baku minyak sawit.
“Kami telah bisa memproduksi malam sawit yang dapat digunakan dengan baik dalam memproduksi kain batik, sebagaimana yang ditunjukkan dalam workshop hari ini,” ujar Miftahuddin Ihsan.
“Penggunaan malam sawit memiliki beberapa keunggulan karena bisa mensubstutusi parafin impor dengan produk lokal, lebih sustainable dan ramah lingkungan, serta menjadi bahan baku yang halal,’’ pungkas Miftahuddin Ihsan.
Selain pelaksanaan sosialisasi dan workshop penggunaan malam sawit, dalam kegiatan ini juga berpartisipasi beberapa UKMK yang menyediakan dan menampilkan kuliner khas Cirebon pada booth-booth yang disediakan pihak penyelenggara.